Ketua DPR Marzuki Alie menyambut baik rencana KPNI menggelar Simposium “ Pemuda Mencari Presiden” sebab merupakan kepedulian anak-anak muda terhadap demokrasi, pemimpin masa depan bangsa dan pemilu 2014. Pasalnya peran para pemuda termasuk partisipasi mereka pada pemilu semakin menurun menjadi apatis.
Hal itu dikatakannya ketika menerima delegasi KNPI yang dipimpin M. Sukur Mandar selaku Kepala Bidang Politik DPP KNPI di ruang kerja Ketua DPR Lantai III Gedung Nusantara III Senayan, Jakarta, Kamis (12/9).
Selanjutya Ketua DPR berpesan, sepanjang dilakukan dengan baik dan member ruang yang sama dalam menjaring calon Presiden untuk menyampaikan pandangan dan gagasan merupakan hal yang baik. Dengan demikian, ke depan kita betul-betul mendapatkan orang yang mumpuni untuk memimpin negeri ini.
“Kepada para calon hendaklah semuanya dibedah rekam jejak dan latar belakangnya, kemudian bagaimana kapasitasnya sehingga didapatkan pemimpin yang memiliki kapabilitas jangan hanya tinggi popularitasnya saja,” ungkapnya. Sebaik-baiknya , lanjut Marzuki, pemimpin itu adalah tokoh yang disukai dan juga punya kemampuan.
Tetapi kalau kita mendapatkan hanya pemimpin yang disukai tetapi tidak punya kemampuan, ini akan menjadi kecelakaan politik bagi Indonesia. Tahun 2014 adalah masa transisi, apakah kita akan maju atau mundur ke belakang. “ Kita harus mendapatkan pemimpin yang betul-betul sesuai harapan kita semua,” jelas Ketua DPR.
Kepada para pemilih muda, Marzuki Alie menyatakan sedang melakukan pencerahan terus menerus kepada anak-anak muda supaya ikut bertanggungjawab akan masa depan bangsa, jangan apatis. Mau tidak mau, parpol sebagai pilar demokrasi harus ikut perbaiki bila dianggap tidak memberi harapan.
“Oleh karena itu jangan apatis, mereka harus berkontribusi. Apakah ikut masuk parpol, mengkritik, kemudian saat pemilu memberikan suara mana yang terbaik dari yang tidak baik, atau mana yang terbaik dari yang baik,” demikian Marzuki. Dalam kesempatan ini Sukur Mandar menjelaskan, Simposium nasional “ Pemuda Mencari Presiden” akan digelar dari tanggal 22-25 Oktober mendatang.
Simposium dimaksudkan sebagai dukungan kepada semua tokoh nasional untuk mengambil bagian bagi terpilihnya pemimpin nasional yang mampu membawa Indonesia menjadi negara yang kuat dan bermartabat. Dalam rangkaian acara itu juga akan digelar diskusi politik yang bertema pemilu 2014, dengan maksud mendorong suksesnya pemilu legislatif dan pemilu Prsiden mendatang. Tema yang diusung adalah Pemilu Bersih 2004 sehingga pesta demokrasi lima tahunan itu harus lebih baik dibanding pemilu sebelumnya.